نحمده ونصلي على رسوله الكريم، أما بعد
Surah Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
Makkiyah atau Madaniyyah, 4 atau 5 ayat, turun sesudah surah An-Nas
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
قل هو الله احد
Nabi sallallahu 'alaihi wasallam ditanya mengenai Tuhannya, lalu turunlah firman-Nya :
1 - قل هو الله احد
(Katakanlah : “Dialah Allah yang Maha Esa”) lafaz Allah adalah khabar dari lafaz huwa, sedangkan lafaz ahadun adalah badal dari lafaz Allah, atau khabar kedua dari lafaz huwa.
2- الله الصمد
(Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu) lafaz ayat ini terdiri atas mubtada dan khabar, artinya : Dia adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu untuk selama-lamanya.
3- لم يلد ولم يولد
(Dia tidak beranak لم يلد ) karena tiada yang menyamai-Nya. (Dan tidak diperanakkan ولم يولد ) karena mustahil hal ini terjadi bagi-Nya.
4- ولم يكن له كفوا احد
(Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia) atau yang sebanding dengan-Nya, lafaz lahu berta'alluq kepada lafaz kufuwan. Lafaz lahu ini didahulukan karena dialah yang menjadi subjek penafian, kemudian lafaz ahadun diakhirkan letaknya, padahal ia sebagai isim dari lafaz yakun, sedangkan khabar yang seharusnya berada di akhir mendahuluinya ; demikian itu karena demi menjaga fasilah atau kesamaan bunyi pada akhir ayat.
سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد ان لا اله الا انت، استغفرك واتوب اليك
Faqir lagi Haqir
Azmye bin Asli 'ufiya 'anhu waliwalidaihi
Alamat : Kampung Kadalakan, Jalan Banjar, 89008 Keningau, Sabah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan