Zaman yang Paling Baik
Zaman yang Paling Baik
Nabi yang mulia ﷺ bersabda: "Sebaik-baik kurun adalah kurunku." Maka zaman yang paling baik adalah zamanku. Lalu siapa lagi yang terbaik setelah itu? "Kemudian orang-orang yang datang setelah mereka." Yaitu generasi yang bertemu dengan sahabat (tabi'in).
Lalu siapa lagi yang terbaik setelah itu? , "Kemudian orang-orang yang datang setelah mereka." Yaitu generasi yang bertemu dengan tabi'in (tabi' tabi'in).
Maka, zaman Nabi ﷺ sebenarnya memiliki kaitan khusus dengan para ulama dan wali-wali Allah Ta'ala. Zaman itu begitu istimewa, sehingga sebahagian mufassirin berpendapat bahwa Allah Yang Maha Agung bersumpah demi masa itu dengan firman-Nya
والعصر
“Wal-‘Ashr” (Demi Masa), zaman itu mulia karena zaman itu memiliki kaitan hubungan dengan kekasih-Nya (Nabi Muhammad ﷺ).
Nabi yang mulia ﷺ juga pernah bersumpah demi umurnya sendiri, sebagaimana dalam ayat:
لعمرك
"La'amruka – Demi umurmu (wahai Muhammad)."
Dan Allah juga bersumpah demi kota (Mekah):
لا أقسم بهٰـذا البلد
"Laa uqsimu bihazal balad – Aku bersumpah demi kota ini."
وأنت حل بهـٰذا البلد
"Wa anta hillun bihazal balad
– Dan engkau (wahai kekasih) tinggal di kota ini."
Semua sumpah ini menunjukkan bahwa hal-hal yang memiliki hubungan istimewa dengan Nabi ﷺ akan dicintai Allah karena kecintaan Allah kepada beliau ﷺ
Subhanallah!
sumber : Kitab Rahey Salamat Tumhare Nisbat karangan Hadhrat Pir Maulana Zulfiqar Ahmad Naqshabandi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan